RMOL. Pada hari Jumat (20/8) KRI Dewaruci mendapatkan trofi Kapal Terpopuler (The Most Popular Ship) di Sail-2010, Amsterdam. Trofi tersebut diserahkan oleh Walikota Amsterdam Eberhard van der Laan kepada LTC Suharto, SH, Komandan KRI Dewaruci dalam acara jamuan makan malam yang disenggarakan oleh Panitia Sail-2010 untuk menghormati para Komandan kapal peserta dari berbagai negara.
Trofi The Most Popular Ship yang diterima KRI Dewaruci tersebut tidaklah kebetulan. Parade awak KRI Dewaruci sepanjang jalan di tepi Amsterdamse Ijhaven, kemudian masuk ke jalan sempit Zeedijk dan tiba di Nieuwe Mark sungguh menarik perhatian masyarakat Amsterdam dan para turis, yang ketika itu sedang jalan-jalan di sekitar wilayah tersebut. Ribuan orang di pusat Amsterdam pada hari Jumat (20/7) siang itu menyambut dengan antusias penampilan pertunjukan seni awak KRI Dewaruci tersebut.
Banyak di antara mereka yang meminta foto bersama dengan para pemain drum band awak kapal Dewaruci dengan rombongan Reog Ponorogo. Saking antusiasnya mengikuti perjalanan pulang dari pusat Amsterdam, tepatnya dari Nieuwe Mark, kembali ke tempat penyeberangan di tepi Amsterdamse Ijhaven.
Demikian juga keesokan harinya (Sabtu, 21/8) di Den Haag Centrum (pusat kota Den Haag) di sekitar Grootemark, pertunjukan Marchingband dan Pentas Seni mendapat sambutan hangat dan kekaguman dari masyarakat Belanda yang kebetulan sedang berbelanja ataupun jalan-jalan di sana. Tidak ada reklame mengenai pertunjukan Marchingband dan Pentas Seni awak KRI Dewaruci, yang ada hanyalah pengumumannya saja di website KBRI Den Haag, namun jumlah kerumunan orang yang melihatnya ketika itu juga mencapai ribuan.
Secara fisik, penampilan KRI Dewaruci sekarang ini pada prinsipnya tidak ada perubahan yang mendasar, jika dibanding dengan tahun 2005. Kapal layar yang dibangun pada tahun 1952 di galangan kapal HC Stuicken & Sonh, Hamburg, (ketika itu masih) Jerman Barat ini adalah sebuah kapal layar tiang tinggi yang kelihatan antik, terawat baik.
Kapal ini diresmikan menjadi jajaran Kapal Perang Republik Indonesia pada tanggal 24 Januari 1953. Sejak saat itu kapal ini digunakan sebagai kapal latih bagi Kadet Akademi TNI AL yang bermarkas di Surabaya. Jika dihitung dari waktu kapal ini selesai dibangun, KRI Dewaruci sekarang ini sudah berumur lebih dari 57 tahun.
Di kapal inilah menurut pengakuan Duta Besar Junus Effendi Habibie untuk Kerajaan Belanda kepada Rakyat Merdeka, dia mendapat, antara lain, pendidikan mental dan fisik disamping pengetahun pokok untuk para kadet Angkatan Laut RI seperti dirinya dulu ketika masih muda.
This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 800x450. |
Dari peralatannya yang bisa dilihat dengan kasat mata, kapal layar tiang ini sudah tidak mungkin dijadikan sebagai kapal perang. Memang, menurut Komandan KRI Dewaruci, LTC Suharto, SH, kapal ini merupakan kapal latihan keterampilan untuk para kadet Akademi TNI AL, dan dalam pelayarannya ke luar negeri KRI Dewaruci mempunyai misi sebagai kapal latih bagi para Kadet Akademi TNI AL, Sebagai Duta Parawisata, Kebudayaan dan Sarana informasi tentang Indonesia.
"Selain itu KRI Dewaruci juga menjadi Duta Diplomasi Internasonal," ujar Suharto.
Di geladak kapal Dewaruci ini banyak sekali terlihat ukiran-ukiran membuat kapal kelihatan cantik dan unik. Selain berbagai atraksi kesenian yang dipertunjukkan para kadet, keantikan dan keunikan KRI Dewaruci sangat menarik dan disenangi ratusan dan bahkan ribuan pengunjung. Tidak kelirulah jika dikatakan, KRI Dewaruci juga bagaikan 'museum berjalan'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar