Jumat, 07 Oktober 2011


RMOL. Pada hari Jumat (20/8) KRI Dewaruci mendapatkan trofi Kapal Terpopuler (The Most Popular Ship)  di Sail-2010, Amsterdam. Trofi tersebut diserahkan oleh Walikota  Amsterdam Eberhard van der Laan kepada LTC Suharto, SH, Komandan KRI  Dewaruci dalam acara jamuan makan malam yang disenggarakan oleh Panitia  Sail-2010 untuk menghormati para Komandan kapal peserta dari berbagai  negara.
 
  Trofi The Most Popular Ship yang diterima KRI Dewaruci  tersebut tidaklah kebetulan. Parade awak KRI Dewaruci sepanjang jalan  di tepi Amsterdamse Ijhaven, kemudian masuk ke jalan sempit Zeedijk dan  tiba di Nieuwe Mark sungguh menarik perhatian masyarakat Amsterdam dan  para turis, yang ketika itu sedang jalan-jalan di sekitar wilayah  tersebut. Ribuan orang di pusat Amsterdam pada hari Jumat (20/7) siang  itu menyambut dengan antusias penampilan pertunjukan seni awak KRI  Dewaruci tersebut.
 
  Banyak di antara mereka yang meminta foto bersama dengan para pemain  drum band awak kapal Dewaruci dengan rombongan Reog Ponorogo. Saking  antusiasnya mengikuti perjalanan pulang dari pusat Amsterdam, tepatnya  dari Nieuwe Mark, kembali ke tempat penyeberangan di tepi Amsterdamse  Ijhaven.
 
  Demikian juga keesokan harinya (Sabtu, 21/8) di Den Haag Centrum (pusat  kota Den Haag) di sekitar Grootemark, pertunjukan Marchingband dan  Pentas Seni mendapat sambutan hangat dan kekaguman dari masyarakat  Belanda yang kebetulan sedang berbelanja ataupun jalan-jalan di sana.  Tidak ada reklame mengenai pertunjukan Marchingband dan Pentas Seni  awak KRI Dewaruci, yang ada hanyalah pengumumannya saja di website KBRI  Den Haag, namun jumlah kerumunan orang yang melihatnya ketika itu juga  mencapai ribuan.
 
  Secara fisik, penampilan KRI Dewaruci sekarang ini pada prinsipnya  tidak ada perubahan yang mendasar, jika dibanding dengan tahun 2005.  Kapal layar yang dibangun pada tahun 1952 di galangan kapal HC Stuicken  & Sonh, Hamburg, (ketika itu masih) Jerman Barat ini adalah sebuah  kapal layar tiang tinggi yang kelihatan antik, terawat baik.
 
  Kapal ini diresmikan menjadi jajaran Kapal Perang Republik Indonesia  pada tanggal 24 Januari 1953. Sejak saat itu kapal ini digunakan  sebagai kapal latih bagi Kadet Akademi TNI AL yang bermarkas di  Surabaya. Jika dihitung dari waktu kapal ini selesai dibangun, KRI  Dewaruci sekarang ini sudah berumur lebih dari 57 tahun.
 
  Di kapal inilah menurut pengakuan Duta Besar Junus Effendi Habibie  untuk Kerajaan Belanda kepada Rakyat Merdeka, dia mendapat, antara  lain, pendidikan mental dan fisik disamping pengetahun pokok untuk para  kadet Angkatan Laut RI seperti dirinya dulu ketika masih muda.
 
This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 800x450.
  “Saya pernah mendapat tugas membersihkan, mengepel geladak kapal perang  Dewaruci ini,” ujar Dubes Fanny Habibie, demikian panggilan akrabnya,  kepada Rakyat Merdeka Online, (Jumat, 20/8).
 
  Dari peralatannya yang bisa dilihat dengan kasat mata, kapal layar  tiang ini sudah tidak mungkin dijadikan sebagai kapal perang. Memang,  menurut Komandan KRI  Dewaruci, LTC Suharto, SH, kapal ini merupakan  kapal latihan keterampilan untuk para kadet Akademi TNI AL, dan dalam  pelayarannya ke luar negeri KRI Dewaruci mempunyai misi sebagai kapal  latih bagi para Kadet Akademi TNI AL, Sebagai Duta Parawisata,  Kebudayaan dan Sarana informasi tentang Indonesia.
 
  "Selain itu KRI Dewaruci juga menjadi Duta Diplomasi Internasonal," ujar Suharto.
 
  Di geladak kapal Dewaruci ini banyak sekali terlihat ukiran-ukiran  membuat kapal kelihatan cantik dan unik. Selain berbagai atraksi  kesenian yang dipertunjukkan para kadet, keantikan dan keunikan KRI  Dewaruci sangat menarik dan disenangi ratusan dan bahkan ribuan  pengunjung. Tidak kelirulah jika dikatakan, KRI Dewaruci juga bagaikan  'museum berjalan'. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar