Kamis, 06 Oktober 2011


Kapal Legendaris Greenpeace Serukan Thailand untuk "Melawan Arus"


Kapal Rainbow Warrior (Foto: Greenpeace)
Kapal Rainbow Warrior (Foto: Greenpeace)
BANGKOK - Kapal legendaris Greenpeace Rainbow Warrior memulai tur "Turn the Tide" (Membalik Arus) di Pelabuhan Bangkok, sebagai awal perjalanan dua setengah bulan di kawasan Asia Tenggara untuk mempromosikan masa depan yang lebih hijau dan damai.

Greenpeace menyerukan pemerintah Thailand untuk menjalani jalur pembangunan hijau, dengan melakukan perubahan paradigma teknologi, inovasi kebijakan dan solidaritas baru di antara kelas-kelas sosial dan generasi.

Tur "Turn the Tide" ini bertepatan dengan peringatan 10 tahun kehadiran resmi Greenpeace di kawasan Asia Tenggara – yang pada saat itu ditandai dengan tur pertama Rainbow Warrior ke kawasan ini.

Selama 10 tahun terakhir Greenpeace telah mendokumentasikan terjadinya peningkatan dramatis level bahan kimia beracun di berbagai kanal, sungai, serta kawasan teluk di Thailand, serta meneliti kualitas udara di kawasan industri negara ini.

Dalam kurun ini juga terus berdatangan laporan gangguan kesehatan di masyarakat yang secara langsung terkena dampak limbah beracun industri seperti di kawasan Mae-Moh hingga Map Tha Put.

"Saat ini tengah terjadi perdebatan di Thailand untuk memperketat pengendalian terhadap pencemaran dan menggarisbawahi pentingnya meninggalkan pendekatan 'bisnis seperti biasa' (business as usual) yang telah menyebabkan kerusakan lingkungan dramatis serta masalah kesehatan signifikan di masyarakat. Pemerintah Thailand punya kesempatan besar untuk meletakkan landasan bagi ekonomi yang lebih ramah lingkungan," ujar Von Hernandez, Direktur Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara, dalam keterangan persnya yang dikirim ke okezone di Jakarta, Minggu (19/9/2010).

Tur Rainbow Warrior: Turn The Tide ini akan mempromosikan dan mendemonstrasikan solusi-solusi yang tepat serta mengungkap perilaku-perilaku salah demi menghindari bencana perubahan iklim. Di Thailand kapal akan berpartisipasi dalam aksi solidaritas bersama komunitas lokal, masyarakat, serta LSM lain untuk menggarisbawahi pentingnya pembangunan ramah lingkungan.

"Rainbow Warrior adalah simbol perubahan positif dan perwakilan dari aksi masyarakat demi masa depan yang lebih bersih, hijau dan damai. Ini adalah kunjungan kelima Rainbow Warrior ke Thailand dalam 10 tahun terakhir, dan kami sangat terkesan melihat adanya peningkatan pesat kesadaran masyarakat terhadap penolakan pembangunan kotor di Thailand. Kami sangat menanti untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang direncanakan oleh masyarakat di Nakhon Si Thamarrat, Surathani, Koh Samu, Chumpon dan Prachuan Kirikhan. Perilaku 'bisnis seperti biasa' bukanlah pilihan," tegas Derek Nicholls, Kapten Rainbow Warrior.

Desakan Greenpeace kepada Pemerintah Thailand untuk membalik arus pembangunan kotor menjadi pembangunan ramah lingkungan adalah:

1. Meningkatkan investasi di bidang efisiensi energi dan teknologi energi terbarukan dengan menghentikan subsidi kepada bahan bakar fosil, proyek nuklir dan insentif industri energi;

2. Membersihkan sungai Chao Phraya dengan tenggat waktu yang jelas untuk mengurangi, menahan dan paling utama mengakhiri pembuangan bahan kimia berbahaya di seluruh sumber air Thailand;

3. Mengadopsi kebijakan nasional untuk mempromosikan pertanian berkelanjutan di Thailand dengan melarang semua bahan pangan hasil rekayasa genetika dan menghentikan segala subsidi kepada pupuk dan pestisida kimiawi di Thailand;

4. Mengimplementasikan perangkat kebijakan yang ketat untuk melindungi dan menghentikan deforestasi, serta menghentikan kebijakan serta proyek yang berpotensi menghancurkan hutan serta keanekaragaman hayati.

Dengan tur Rainbow Warrior: "Turn The Tide" ini Greenpeace menyerukan kepada negara-negara ASEAN untuk mendukung investasi pembangunan hijau dan mengadopsi pertumbuhan ekonomi rendah karbon untuk masa depan.

Tur ini menandai 10 tahun kehadiran Greenpeace di kawasan Asia Tenggara, mengkampanyekan perlindungan hutan, revolusi energi, mempromosikan pertanian berkelanjutan, serta menghentikan pencemaran air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar